Rias dan Busana Tari Piring Untuk Menunjang Penampilan

rias dan busana tari piring

Tari piring merupakan tari tradisional Indonesia yang berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat. Meskipun berasal dari daerah terpencil di Indonesia, tarian ini cukup dikenal oleh masyarakat lokal maupun internasional karena keindahannya dan keunikannya. Salah satu hal yang menarik dari tarian ini adalah rias dan busana tari piring itu sendiri.

Keunikan Tari Piring

Salah satu keunikan dari tari piring adalah pemakaian 2 buah piring yang digunakan sebagai properti dalam menari. Dalam tarian tradisional tersebut, setiap tangan menggenggam piring yang kemudian diayunkan secara cepat. Selain itu, ada juga dua cincin dan dentingan piring yang nantinya akan mengeluarkan suara.

Pada tarian piring, beberapa piring nantinya akan ditumpuk ke atas menuju ke langit. Pada mulanya, tarian ini dilakukan sebagai persembahan kepada para dewa, sebagai ucapan terima kasih dan syukur atas hasil panen yang berlimpah serta masyarakat yang terlindungi dari berbagai macam bahaya. Namun fungsi tersebut mulai berubah sejak Islam masuk ke Sumatera Barat. Sejak saat itu, tari piring menjadi hiburan dalam berbagai acara-acara kerajaan hingga pernikahan.

Busana Tari Piring

Untuk mendukung tarian piring terlihat menarik dan tradisional, salah satu faktor yang harus diperhatikan adalah rias dan busana tari piring. Pada tarian ini, ada dua jenis baju yang digunakan, satu untuk penari pria dan satunya untuk penari wanita. Untuk lebih memahami lebih detail mengenai masing-masing busana, berikut adalah penjelasan mengenai busana pria dan wanita:

1. Busana Pria

Total, ada 4 busana yang digunakan oleh penari pria dalam tari piring. Yang pertama dikenal dengan busana rang mudo. Busana ini memiliki lengan baju yang lebar serta memiliki hiasan missia (renda emas) pada bagian lengannya.

Selanjutnya para penari pria juga menggunakan celana dengan ukuran yang besar. Celana ini disebut dengan saran galembong dan biasanya memiliki warna yang sama dengan baju atasannya. Untuk mempercantik penampilannya, para pria juga mengenakan sebuah kain yang diikat pada bagian pinggangnya. Umumnya, kain ini memiliki hiasan seperti rumbai-rumbai pada bagian ujungnya.

Terakhir, properti yang digunakan oleh para pria adalah desta atau kain penutup kepala. Kain ini biasanya diikatkan pada kepala penari dengan bentuk segitiga serta bagian runcingnya pada bagian atas. Untuk memastikan agar tidak jatuh, maka para penari harus memastikan bahwa ikatannya kuat.

2. Busana Wanita

Berbeda dengan para pria, untuk atasannya para penari wanita menggunakan kain satin dengan riasan beludru. Bentuk bajunya pun dibuat lebar seperti baju kurung. Selanjutnya, ada juga kain songket yang dapat digunakan sebagai hiasan pada tubuh. Selain digunakan untuk bagian pinggang, ada juga selendang songket yang digunakan pada bagian tubuh sebelah kiri.

Untuk bagian penutup kepala, ada tikuluak tanduak balapak.  Ini merupakan penutup kepala yang bentuknya menyerupai tanduk kerbau. Terakhir, ada aksesoris kalung yang dikenal dengan kalung rambai, gadang dan subang yang digunakan sekaligus. Untuk mempercantik penampilan, para perempuan juga biasanya menggunakan anting.

Selain itu, busana yang digunakan oleh para pria maupun wanita harus berwarna cerah seperti merah-kuning keemasan. Tujuannya adalah agar para penari terlihat cerah serta menarik perhatian orang-orang di sekitar.

Riasan yang Digunakan

Selain menggunakan tata busana yang unik, salah satu penunjang penampilan para penari adalah riasan pada wajah. Tidak ada aturan pasti mengenai rias dan busana tari piring yang harus digunakan oleh para pria maupun wanita. Namun, untuk membuat penampilan lebih cantik dan menarik, para penari disarankan untuk tetap menggunakan riasan.

Riasan yang bisa digunakan oleh para wanita adalah riasan yang bold atau jelas dan tegas. Tujuannya adalah untuk mempertegas pesan yang ingin disampaikan kepada para penonton.

Untuk para wanita, salah satu jenis riasan yang bisa digunakan adalah alis yang tebal. Buatlah alis yang tebal namun tidak tampak menakutkan. Selain itu, tonjolkan bagian mata agar dapat lebih mudah menyampaikan pesan yang diinginkan. Untuk bagian bibir, para penari bisa menggunakan warna lipstick yang terang seperti warna merah dan pink. Terakhir, jangan lupa juga untuk menggunakan foundation atau bedak untuk mendapatkan riasan yang tebal.

Sama halnya dengan para wanita, hingga kini tidak ada aturan baku mengenai riasan untuk para pria. Namun agar terlihat lebih segar dan menarik, para pria juga disarankan untuk menggunakan make up yang tipis. Berbeda dengan wanita, para pria cukup menggunakan bedak tipis saja untuk merias wajahnya.

Itulah sekilas mengenai rias dan busana tari piring. Untuk memberikan penampilan yang terbaik, maka pastikan untuk menggunakan busana yang cerah seperti warna merah dan kuning keemasan. Selain itu, jangan lupa untuk menggunakan properti untuk menunjang penampilan. Terakhir, gunakan sedikit riasan agar wajah tampak lebih segar dan menarik.

Hubungi kami jika membutuhkan rias di area surabaya dan sekitarnya. Anda bisa menghubungi halaman hubungi kami atau hubungi lewat tombol wa di blog.

Scroll to Top