Ciri Khas Baju Pengantin Adat Sunda yang Penuh Pesona

baju pengantin adat sunda

Menikah dengan konsep adat Sunda bisa jadi pilihan tepat untuk menambah kesan dan memperkuat memori momen istimewa. Adat asal Sunda punya keindahan luar biasa dan bisa meningkatkan visual kedua calon mempelai di hari spesial. Pengaplikasian baju pengantin adat Sunda dilengkapi atribut yang sarat makna. Mari kenali lebih dekat apa saja ciri khas baju yang dipakai pasangan mempelai untuk adat Sunda.

Baju dan Atribut untuk Wanita

Pakaian adat Sunda untuk mempelai wanita terinspirasi dari konsep busana yang dipakai oleh putri kerajaan Sunda pada masa lalu. Hal inilah yang membuat aura pengantin wanita dengan baju adat Sunda terlihat begitu kuat dan sangat anggun. Berikut adalah beberapa ciri khas pakaian adat Sunda yang dikenakan oleh mempelai wanita:

1. Kebaya yang Memakai Kain Brokat

Pihak wanita biasanya akan memakai kebaya dari bahan brokat. Jenis bahan ini memang sudah lama dikenakan untuk membuat kebaya karena memiliki kesan elegan dan anggun. Untuk adat Sunda, biasanya digunakan kebaya brokat dengan warna krem, kuning, dan putih. Modelnya semakin bervariasi seiring dengan perkembangan zaman dan pengaruh adaptasi konsep desain kebaya modern yang ada saat ini.

Kebaya brokat yang dikenakan oleh pengantin wanita biasanya akan dilengkapi dengan aksesori lengkap berupa kelat bahu di kedua lengan dan kalung pendek serta panjang. Tampilan kebaya brokat khas Sunda ini memang terlihat begitu mewah karena terinspirasi dari busana putri kerajaan. Tak heran jika penampilan pengantin wanita adat Sunda akan terlihat begitu memesona.

2. Jarik Batik Motif Lereng Eneng Prada

Atasan kebaya brokat yang dikenakan oleh pengantin wanita akan dipadukan dengan bawahan berupa jarik. Jarik ini terbuat dari kain batik Lereng Eneng Prada yang merupakan khas produksi Garut. Batik ini memiliki ciri khas motif datar berbentuk geometrik berupa kawung atau belah ketupat. Kain batik ini nantinya juga akan menjadi bawahan yang dikenakan oleh pengantin pria.

Ada makna menarik yang tersimpan di balik motif lereng eneng ini. Motif ini memang memiliki bentuk yang memanjang dan dianggap sebagai simbol panjangnya jalan pernikahan. Dapat juga diartikan sebagai simbol banyaknya rintangan yang harus dihadapi oleh pasangan pengantin dalam mengarungi kehidupan pernikahan.

3. Hiasan Kepala Siger

Inilah dia salah satu ciri khas baju pengantin adat Sunda yang begitu menarik perhatian, siger. Siger merupakan hiasan kepala yang dikenakan layaknya sebuah mahkota oleh sang pengantin wanita. Bukan hanya sekadar hiasan kepala, siger memiliki makna yang begitu mendalam. Tak hanya dipakai untuk mempercantik pengantin wanita namun tujuannya jauh lebih besar daripada itu.

Siger merupakan mahkota yang mengandung makna harapan akan rasa hormat dan simbol kebijaksanaan dalam sebuah pernikahan. Tak dibuat asal-asalan, siger Sunda terbuat dari campuran logam dengan berat 1,5 – 2 kg.  Di bawah siger, ada sanggul yang dipasang dengan hiasan 6 kembang tanjung. Kembang ini melambangkan kesetiaan dari seorang wanita Sunda kepada suaminya.

Pada dasarnya riasan bagian kepala yang melengkapi siger pada pengantin wanita memang cukup rumit namun sarat akan makna. Selain 6 kembang tanjung tadi, ada juga 7 kembang goyang yang dipasang di atas sanggul. Ada 5 kembang goyang yang menghadap ke depan dan 2 menghadap ke belakang, maknanya adalah bahwa seorang wanita harus terlihat cantik dari depan dan belakang.

Baju dan Atribut untuk Pria

Kelengkapan baju pengantin adat Sunda dari pihak pria juga menampilkan pesona yang tak kalah memukau. Tentu saja busana yang dikenakan oleh sang pengantin pria akan membuatnya terlihat gagah dan bijaksana. Berikut adalah ciri khas yang bisa dijumpai pada pakaian adat Sunda untuk pengantin pria:

1. Jas Buka Prangwedana

Pengantin pria akan mengenakan atasan berupa jas. Jas tersebut diberi nama Jas Buka Prangwedana yang warnanya harus senada dengan warna kebaya sang pengantin wanita. Jas Buka Prangwedana ini menjadi sebuah simbol akan kejantanan dan kewibawaan seorang pria. Sementara itu bawahan yang digunakan untuk melengkapi jas ini adalah kain batik Lereng Eneng Prada, sama seperti pengantin wanita.

2. Bendo sebagai Penutup Kepala

Jika sang pengantin wanita menggunakan siger maka pengantin pria akan memakai penutup kepala atau bendo. Bendo ini adalah penutup kepala khas pria Sunda yang di bagian tengahnya dihiasi oleh batu permata. Bendo ini juga menjadi lambang wibawa bagi seorang pengantin pria. Setelah mengenakan bendo, sang pengantin pria akan terlihat semakin gagah dan tampan.

Setiap detail baju pengantin adat Sunda ini memiliki makna yang mendalam. Pernikahan adat Sunda saat ini menjadi salah satu konsep yang banyak difavoritkan oleh calon mempelai. Bahkan meskipun keduanya bukan merupakan asli keturunan Sunda sekalipun. Hal ini disebabkan oleh keindahan pakaian adat Sunda yang begitu elegan dan terlihat memesona.

Scroll to Top